Perayaan natal di Indonesia ternyata memiliki banyak tradisi unik yang menjadi ciri khas natal di tiap daerah di Indonesia. Berikut tradis- tradisi unik perayaan natal di berbagai daerah di Indonesia.
Tradisi ini memiliki perbedaan dari satu daerah dengan daerah yang lainnya menandakan keragaman budaya Indonesia. Berikut tradisi natal di Indonesia.
Solidaritas masyarakat Batak berbagi daging saat natal
Provinsi di utara pulau Sumatera ini memiliki tradisi perayaan natal Marbinda dan Marhobas. Tradisi ini disebut sebagai simbol kebersamaan sekaligus pengikat persaudaraan bagi orang Batak.
Marbinda merupakan tradisi menyembelih hewan, sedangkan Marhobas merupakan tradisi memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria. Kedua tradisi tersebut dilakukan setiap menjelang hari raya Natal oleh masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara.
Hewan yang disembelih di Marbinda biasanya adalah hewan yang berkaki empat, seperti sapi, kerbau, atau babi. Hewan yang dimasak dibeli dengan uang tabungan warga yang sudah dikumpulkan selama berbulan-bulan. Daging-daging yang sudah disembelih kemudian dimasak lewat tradisi Marhobas, lalu dibagikan kepada warga.
Berbagi makanan saat natal
Tradisi ini lahir karena mayoritas masyarakat Bali yang menganut Hindu memiliki sebuah tradisi Ngejot, karena dianggap baik dan bagus untuk ditiru, umat Kristen juga ikut melaksanakan tradisi Ngejot ini.
Ngejot sendiri ialah tradisi membagikan bingkisan makanan kepada keluarga dan para tetangga sekitar menjelang natal. Bingkisan makanan tersebut biasanya berisi makanan khas Bali, seperti lawar urap dan sate babi.
Uniknya, saat mengantarkan bingkisan ini, masyarakat Bali akan mengenakan pakaian adat dan menghiasi jalanan dengan penjor (daun mirip bambu) yang melambangkan naga Anantaboga.
Oleh karena, itu selain Ngejot, tradisi natal di Bali juga disertai dengan tradisi Penjor. Penjor adalah menghiasi rumah, jalanan, dan tempat ibadah dengan janur kuning.
Tradisi ini juga terinspirasi dari tradisi umat hindu, masyarakat Kristen melakukan penjor dengan menghiasi rumah mereka dan gereja dengan janur kuning. Kedua tradisi ini dapat mempererat tali persaudaraan, dan juga menjadi simbol kerukunan umat beragama di Bali.
Persiapan lovely december di Toraja
Selain van Vare, ada juga tradisi unik lainnya yang datang dari tanah Flores, yakni tradisi Meriam bambu. Dentuman Meriam bambu akan sering terdengar di Flores pada setiap perayaan Natal.
Suara-suara Meriam bambu ini semakin menambah meriah suasana Natal di Pulau Nusa Tengga Timur ini. Adapun tradisi unik lainnya di Kota Flores adalah lomba membuat “Kandang Natal” di gereja.
Acara ini ditujukan untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus di dalam tempat yang penuh dengan kesederhanaan.
1. Barapen – Papua
Mari mulai dari pulau paling timur wilayah Indonesia, Papua. Perayaan natal di Papua ternyata dimeriahkan dengan sebuah tradisi Bernama Barapen. Barapen ini ialah tradisi membakar batu yang nantinya akan digunakan untuk memasak daging bersama. Dalam tradisi ini, baik pria maupun wanita, memiliki tugas tersendiri. Para pria membuat lubang untuk meletakkan batu panas. Dan para wanita menyiapkan sayuran, seperti kangkung, singkong, bayam, pepaya, dan ubi jalar. Selanjutnya mereka akan memasak hidangan daging babi bersama dan makan bersama. Tradisi ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur, kebersamaan, dan saling berbagi.2. Marbinda dan Marhobas Sumatra Utara

3. Lovely December – Toraja
Tradisi ini rutin diadakan setiap tahun dan sudah seperti ajang pameran budaya atau festival budaya. Bagi masyarakat tanah Toraja. Festival ini memiliki berbagai macam acara, seperti pameran kuliner, kerajinan daerah, dan lomba kerajinan tradisional. Adapun puncak dari festival ini adalah pesta kembang apidan prosesi Lettoan yang dilaksanakan setiap tanggal 26 Desember. Buat kamu yang belum tahu apa itu prosesi Lettoan, prosesi Lettoan yaitu ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Tiga simbol itu ialah saritatolamban berupa tangga yang melambangkan doa ddan harapan untuk kehidupan yang lebih baik., matahari melambangkan sumber cahaya kehidupan, dan bunga melambangkan kesuksesan hidup masyarakat tanah Toraja.4. Ngejot – Bali

5. Kunci Taon – Manado
Masyarakat Manado memiliki tradisi yang unik dan meriah setiap tahunnya, tradisi ini unik dan berbeda dari tradisi lainnya dikarenakan tradisi ini dilakukan selama sebulan penuh sejak awal Desember. Kunci Taon dilakukan dengan membuat sebuah parade berkeliling kota dengan kostum sinterklas. Para pemuda juga akan berkeliling rumah untuk memberikan hadiah pada anak-anak. Selain itu, Sebagian warga Manado memiliki kebiasaan untuk melakukan pawai berkeliling dan membersihkan makam kerabat.6. Wayang Wahyu – Yogyakarta
Sebagai sebuah kota yang menjunjung nilai-nilai kebudayaan, peringatan natal di kota ini pun erat kaitannya dengan kebudayaan Yogyakarta. Perayaan natal di Yogyakarta akan diwarnai dengan pertunjukkan wayang kulit. Biasanya cerita yang dibawakan dalam pertunjukkan wayang natal adalah cerita-cerita yang terdapat dalam alkitab ataupun cerita mengenai kelahiran Yesus Kristus. Wayang wahyu merupakan hasil kolaborasi gereja dengan seniman dalam menciptakan perangkat wayang yang dapat dijadikan media “pewartaan iman”. Bentuk lain dalam menjaga kebudayaan Yogyakarta pada momen natal, para pemuka agama, saat melakukan ibadah, mereka akan melaksanakannya dalam Bahasa Jawa dan juga memakai pakaian khas Yogyakarta, seperti beskap dan blangko.7. Tradisi Penyucian, Sirine Kapal dan Lonceng Gereja – Ambon
Tradisi perayaan natal yang paling populer di Ambon adalah membunyikan sirine kapal dan lonceng gereja secara bersamaan. Selain tradisi ini,ada tradisi khusus lainnya yang dilakukan warga kota Naku, Leitimur Selatan. Biasanya warga kota ini akan menggelar upacara adat “penyucian”, upacara ini dimaksudkan untuk membebaskan diri dari dosa-dosa. Tata cara pelaksanaannya yaitu semua orang dalam satu Kawasan akan berkumpul di rumah komunitas warga untuk mengadakan ritual ini. Setelah itu, mereka akan menyanyikan lagu-lagu dalam Bahasa daerah dan menari dengan iringan alat musik tradisional Ambon, Tifa. Para perempuan akan membawa sirih, pinang, dan minuman tradisional, yang disebut Sopi.8. Van Vare – Flores Timur
Tradisi Natal ini dilakukan masyarakat Larantuka, Flores Timur. Setiap memperingati kelahiran Yesus Kristus, warga Flores Timur akan menyanyikan lagu Natal dengan pertunjukan paduan suara diiringi dengan orkestra. Lagu-lagu yang dimainkan memiliki tujuan mulia, yaitu mengingatkan untuk selalu hidup dalam jalan yang benar. Selain itu, ada pula Sinterklas yang membagikan hadiah untuk anak-anak di daerah tersebut.9. Meriam Bambu – Flores
