
Pada tanggal 14 Februari, kamu pasti menemukan beberapa orang membawa bunga, cokelat, atau boneka hilir mudik di jalan atau mall. Seperti yang kita ketahui, Valentine Identik dengan memberikan kado untuk pasangan atau bertukar hadiah berupa cokelat. Cokelat sudah menjadi hadiah tradisional untuk memperingati hari cinta ini. Selain rasanya yang lezat, cokelat mudah dicari dan bisa dicetak ke berbagai bentuk. Berdasarkan JawaPos.com, produsen cokelat di salah satu area Surabaya yaitu Dapur Cokelat mengalami peningkatan permintaan sebesar 30-40% saat mendekati tanggal 14 Februari 2022. Permintaan tersebut berasal dari akumulasi pemesanan online maupun offline pada tokonya. Namun apakah kamu tahu sejarah bagaimana cokelat identik dengan perayaan Valentine dan menjadi produk utama sebagai hadiah Valentine? Ketahui sejarahnya dengan menyimak artikel berikut. Selamat membaca!
Sejarah Cokelat Sebagai Hadiah

Dikutip dari VOI.id, suku Maya adalah suku yang pertama kali menghubungkan cokelat dengan hari Valentine. Mereka memiliki kebiasaan membuat minuman dari biji cokelat sebelum melakukan perayaan atau pernikahan. Kebiasaan ini dilakukan sejak 500 tahun sebelum Masehi. Awal mula cokelat menjadi simbol cinta berawal dari dijadikannya ritual bertukar seduhan cokelat pada acara pernikahan suku Maya sebagai tradisi. Saat itu cokelat dapat dinikmati semua kalangan, baik saat perayaan maupun menyantap makanan di rumah. Berdasarkan Phys.org, cokelat yang dikonsumsi oleh bangsa Maya dan Aztec adalah dark chocolate karena kandungan utamanya adalah minyak kokoa dan serbuk coklat murni.
Cokelat juga dikenal oleh bangsa Aztec. Namun berbeda dengan bangsa Maya yang membebaskan bagi semua warganya bisa mengkonsumsi cokelat, menurut bangsa Aztec cokelat identik dengan kemewahan dan seksualitas yang pandangan ini dipengaruhi oleh sistem kasta dan kepercayaan yang mereka anut. Coklat atau disebut xocolat dinikmati oleh mayoritas kaum kelas atas, meski kaum kelas bawah sesekali juga mengkonsumsinya saat acara tertentu. Konsep cokelat sebagai barang mewah timbul karena saat itu mengembangkan pohon cokelat di tanah negerinya cukup sulit dan biji cokelat hanya bisa didapat dari jual beli. Biji cokelat menjadi barang berharga yang nilainya setara dengan emas dan kapas yang barang-barang tersebut kebanyakan hanya bisa didapatkan oleh orang kaya. Meski mahal, cokelat tetap diminati karena mereka percaya bahwa seduhan cokelat bermanfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan stamina dan memiliki manfaat medis. Cokelat juga dipercaya sebagai buah pemberian dari dewa kesuburan, cinta, dan makanan yang mampu mendorong hasrat seksual sehingga bermanfaat jika dikonsumsi sebelum pernikahan.
Terdapat beberapa versi sejarah datangnya cokelat di Inggris hingga akhirnya menjadi simbol Valentine di era ratu Victoria. Versi pertama yaitu Christopher Columbus menemukan biji cokelat saat pelayarannya ke Amerika. Ia kemudian membawa temuan tersebut ke Spanyol pada 1502. Penemuan tersebut juga ia hadiahkan pada ratu dan raja Spanyol. Untuk menambah rasa manis, maka ditambahkan madu dan gula. Cara penyeduhan cokelat juga diubah dari menggunakan air dingin menjadi menggunakan air panas sehingga terciptalah cokelat hangat. Minuman cokelat kemudian terkenal ke penjuru Inggris. Toko yang menjual cokelat panas pun menjamur dan memiliki banyak penggemar.

Bangsa Inggris secara terbuka menyambut hari Valentine sebagai hari romansa dengan suka cita. Budaya perayaan ini dimulai sejak 1840, yaitu era Victoria dimana masyarakat akan mencari hadiah romantis terbaik untuk merayakannya bersama orang-orang yang dicintai. Produsen cokelat terbesar pertama yaitu Cadbury memanfaatkan peluang pada momen Valentine dengan memproduksi cokelat berbentuk hati pada 1861 dengan tujuan memasarkan cokelat sebagai hadiah eksklusif Valentine. Produk tersebut kemudian dikembangkan agar menarik lebih banyak pembeli menjadi set coklat bentuk hati dan bunga mawar dalam kotak dihiasi dekorasi Cupid. Selain cokelatnya dapat dinikmati, boxnya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan berbagai benda penting bagi pemiliknya. Tentu penemuan Richard Cadbury tersebut memperkuat budaya memberikan cokelat dan bunga ketika Valentine.
Cita rasa cokelat berkembang dengan penemuan cokelat susu. Cokelat susu atau milk chocolate pertama kali ditemukan oleh Daniel Peter. Saat masih muda, ia bekerja pada sebuah perusahaan lilin lokal. Karena dedikasinya, pemilik perusahaan tersebut menyerahkan bisnis lilinnya pada Daniel Peter dan saudaranya, Julien. Bisnis lilin tersebut berkembang pesat dan produknya sukses di pasaran. Namun ditemukanlah minyak di Amerika, hingga minyak memasuki Switzerland di tahun 1864. Peter yang khawatir akan keberlangsungan bisnis lilin tersebut kemudian mencari inovasi produk dengan menjadi karyawan perusahaan cokelat di Perancis untuk mempelajari proses produksi coklat. Sedangkan Julien memutuskan untuk tetap melanjutkan bisnis lilin dan tidak mengikuti kakaknya mempelajari bisnis cokelat. Selama bekerja di sana, Peter menjalin pertemanan dengan Henry Nestle yang saat itu menekuni bisnis makanan bayi yang mengandung susu bubuk. Peter terinspirasi menggabungkan cokelat dan susu untuk membuat varian cokelat terbaru yang lebih menarik minat pembeli. Setelah melakukan berbagai percobaan dan penelitian, akhirnya pada 1887 Peter menemukan resep cokelat susu yang kini tersohor di penjuru dunia. Peter menamai resepnya tersebut "Gala" yang dari bahasa Yunani berarti "dari susu".
Perkembangan Cokelat di Amerika

Di benua lainnya, minat akan cokelat sama besarnya dengan di Inggris. Seorang produsen karamel di Amerika bernama Milton Hersey memulai produksi cokelat dengan karamel berbalut cokelat pada 1894. Saat itu, cokelat tidak hanya dicari saat Valentine tapi juga untuk memenuhi keperluan konsumsi di era Perang Dunia ke-II. Para tentara Amerika memerlukan makanan sumber energi dan bernutrisi sebagai pengganti gula karena stok gula terbatas. Gula merupakan bahan makanan yang efektif meningkatkan tenaga sehingga diperlukan dalam konsumsi. Kemudian pasukan militer Amerika meminta perusahaan cokelat Hersey membuat snack cokelat untuk bekal tentara di medan perang. Akhirnya Hersey membuat produk cokelat disebut D Ration Bar pada wadah berupa kaleng. Setelah berhasil dengan penemuan karamel berbalut cokelat, Hersey memproduksi cokelat berbentuk tetesan air bernama "kisses".

Selain Hersey, kepopuleran cokelat untuk kado Valentine juga dimanfaatkan oleh Russel Stover bersama suaminya untuk memulai bisnis cokelat dalam kotak berbentuk hati. Produknya tersebut memiliki ciri khas satin dan renda hitam diberi nama "Secret Lace Heart". Produk tersebut menuai kesuksesan besar hingga mereka dinobatkan sebagai perusahaan produsen cokelat box terbesar di Amerika.
Begitulah sejarah awal mula ditemukannya cokelat hingga menjadi simbol Valentine seperti sekarang ini. Varian cokelat mana yang akan kamu berikan pada pasangan atau keluarga? White chocolate, dark chocolate, atau milk chocolate? Varian apapun yang terpilih untuk menyemarakkan hari perayaan cinta, poin utama dalam memberikan kado saat Valentine adalah komitmen pasangan untuk saling menjaga dan selalu mencintai. Semoga artikel ini bermanfaat!