Kapan Hari Ibu?
Tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari Ibu di negara Indonesia, setiap tanggal 22 Desember di Indonesia biasanya identik dengan perayaan hari Ibu dengan memberikan kado spesial untuk Ibu, mengucapkan selamat hari Ibu ke Ibu, dan juga banyak yang membagikan foto – foto bersama Ibu di social media, di TV Nasional atau Youtube pun banyak yang menyiarkan konten mengenai hari Ibu. Apalagi momen perayaan hari Ibu adalah momen satu tahun sekali, walaupun untuk mengucapkan atau memberi hadiah kepada Ibu tidak harus menunggu hari Ibu dulu, namun ada hari khusus dimana orang merayakan “hari Ibu” bersama di Indonesia. Namun pernahkah kamu bertanya – tanya mengenai sejarah hari Ibu sebenarnya? Apakah hari Ibu hari perayaan hanya untuk perempuan yang sudah mempunyai anak saja? Apa sebenarnya makna dari kata “IBU” disini. Nah kami akan memberitahumu sejarah dan makna hari Ibu di Indonesia yang sebenarnya mungkin belum kamu ketahui, atau mungkin masih banyak yang keliru tentang makna hari Ibu Nasional sebenarnya, yuk kita simak bersama.Baca Juga : Cara Merayakan Hari Ibu
Sejarah Hari Ibu

Kongres Perempuan Indonesia I
Peristiwa dibalik peringatan Hari Ibu Nasional pasti akan membuat kamu terpukau dengan bagaimana perjuangan para perempuan Indonesia yang memperjuangkan hak-haknya. Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu bukan terjadi begitu saja dan tanpa sebab. Hal ini berkaitan dengan adanya penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I. Kongres ini menjadi sebuah pertemuan yang bergengsi karena diinisiasi oleh organisasi-organisasi perempuan di seluruh Indonesia, seperti: Wanita Oetomo, Aisyah, Poetri Indonesia, Wanita Katholiek, Budi Wanito, dan banyak lagi. Sebelumnya itupun perempuan Indonesia memang sudah sering memperjuangkan hak-haknya. Seperti pahlawan kita semua yaitu R.A Kartini dan Dewi Sartika, mereka juga mendirikan sekolah khusus perempuan untuk kesetaraan hak di masyarakat. Namun, pada 22 Desember 1928—setelah diadakan nya Kongres Perempuan Indonesia I—merupakan titik di mana perempuan Indonesia mulai masuk ke ranah perjuangan politik praktis. Yaitu sebuah gerakan yang sebelumnya tabu bagi seorang perempuan Indonesia, kini mulai digerakkan secara aktif demi perempuan Indonesia dapat memperjuangkan hak-haknya.Tuntutan Kedudukan
Pada zaman kolonial Belanda, Kongres Perempuan Indonesia melakukan tuntutan pengubahan kedudukan kaum perempuan di dalam budaya patriarki. Perempuan masih menjadi pihak yang ditindas dan dikekang oleh berbagai struktur sosial pada masa itu di dalam budaya patriarki, perempuan sangat kesulitan dalam mendapatkan hak – hak nya di masa itu. Kongres Perempuan Indonesia I membahas berbagai agenda, seperti pendidikan perempuan, nasib anak yatim piatu, janda, serta perkawinan anak dan paksa.Baca Juga : Kue Special untuk Hari Ibu, Hadiah Manis untuk Ibu Tersayang
Kongres Perempuan Indonesia II & III
Pada Juli 1935, Kongres Perempuan Indonesia II dibentuk, BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) didirikan, dan perlakuan tidak wajar terhadap buruh wanita batik di Lasem, Rembang, ditentang. Setelah itu, kongres menjadi rutin, dan Kongres Perempuan Indonesia III menetapkan Hari Ibu diperingati secara nasional pada 22 Desember. Kongres ketiga ini dilaksanakan yang bertempat di Bandung pada tanggal 23 – 28 Juli 1938, dan dipimpin oleh Ny Emma Puradireja. Kongres Perempuan Indonesia III, selain menetapkan Hari Ibu, juga menghasilkan resolusi seperti penyusunan RUU perkawinan modern.Dekrit Presiden
Hari Ibu Nasional pun semakin disuarakan melalui Dekrit Presiden Soekarno No. 316 tahun 1959. Ini adalah sejarah perjuangan perempuan Indonesia untuk posisi yang lebih adil dan hak-haknya dalam masyarakat. Juga memotivasi pemimpin organisasi perempuan dari seluruh Indonesia untuk berkumpul dan menyatukan pikiran demi kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan Indonesia.Makna Peringatan Hari Ibu

Misi itu tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai macam latar belakang untuk bersatu dan juga bekerja bersama. Pada peringatan 25 tahun Hari Ibu Nasional di Solo, diadakan pasar amal. Hasilnya digunakan untuk Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa anak perempuan."Makna Peringatan hari ibu Nasional adalah untuk mengenang semangat serta perjuangan para perempuan dalam upayanya memperbaiki kualitas bangsa ini."
Penerapan Peringatan Hari Ibu
Pada Kongres di Bandung tahun 1952, diusulkan untuk membuat monumen, dan tahun berikutnya dibangun Balai Srikandi. Ketua Kongres, Ibu Sukanto, meletakkan batu pertama pembangunan, dan pada tahun 1956, Balai Srikandi diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah. Lalu pada akhirnya tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta. Nah, begitu teman-teman, jadi makna Hari Ibu tidak hanya hari untuk mengucapkan “terima kasih” kepada ibu kita saja loh. Hari Ibu juga merupakan bentuk apresiasi kepada perempuan Indonesia yang telah memperjuangkan hak-haknya hingga saat ini. Sebagai hari khusus untuk perempuan di seluruh Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tahun untuk mengingat perjuangan pahlawan wanita yang memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan gender. Berkat mereka, wanita kini bisa bersekolah, bekerja, dan berpendapat setara dengan pria, menikmati hak-hak yang dulu sulit didapat.Apakah Kamu Sudah Ikut Memaknai Hari Ibu?
Begitulah sejarah dan makna Hari Ibu 22 Desember, mengingatkan kita untuk terus melanjutkan perjuangan kaum wanita. Nah untuk kamu yang ingin ikut memaknai hari ibu, kamu bisa memberikan surprise lho melalui bunga. FlowerAdvisor memiliki beberapa buket bunga hari ibu special yang bisa kamu pesan.Pink Carnation Cascade Bouquet
SHOP NOW
Pink Blossom Harmony
SHOP NOW
Elegant Carnation Bouquet - Golden Elegance
SHOP NOW
Blossoming Harmony Flower Basket
SHOP NOW
6 Pink Roses 6 Purple Roses - Cherry Lips
SHOP NOW
The Ethereal Elegance Table Flower
SHOP NOW
Romantic Carnations Bouquet - Smile For Me
SHOP NOW
Pink Petal Symphony
SHOP NOW
Tags: